makalah sekolah sebagai lembaga pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang komplek dan dinamis. Dalam kaitannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada pada suatu tatanan yang rumitdan saling berkaitan. Oleh karena itu sekolah di pandang suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan lebih dari itu.Kegiatan lain organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta pada gilirannya lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa.
Penempatan kualitas sumber daya manusia sebagai penentu baik dalam konteks pembangunan nasional maupun dalam tatanan peradaban global merupakan dua sisi dari suatu perubahan, perlumenempatkan pendidikan sebagai sentral yang harus dipertahankan oleh semua pihak yang terlibat.
Pendidikan berkembang dan membetuk masyarakat yang berkualitas. Akan tetapi masyrakat pun berkemampuan membentuk pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan pada Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, masalah kualitas pendidikan menjadi perhatian. Undang-undang dan berbagai peraturan dalam sistem nasional merupakan alat negara untuk mencapai tujuan negara dan bangsa dalam menyiapkan manusia Indonesia bagi peranannya dimasa yang akan datang.
B.  Latar belakang masalah
1.      Apa pengertian sekolah sebagai lembaga pendidikan
2.      Bagaimana fungsi dan tujuan sekolah sebgai lembaga pendidikan
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas kuliah


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sekolah sebagai Lembaga Pendidika
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
lembaga pendidikan adalah suatu tempat atau wadah dimana proses pendidikan berlangsung yang dilaksanakan  dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku seseorang ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar serta wawasan dan pengetahuan yang diperoleh. Lingkungan pendidikan antara lain pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga) dan non formal (masyarakat). Lingkungan pendidikan itu sangat urgen dalam sebuah proses pendidikan karena fungsinya sangat menunjang PBM yang tertib dan nyaman.
 Sekolah sebagai lembaga pendidikan ialah adalah organisasi kerja sebagai wadah kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah suatu bentuk ikatan kerja sama sekelompok orang yang bermaksud mencapai suatu tujuan pendidikan yang disepakati bersama. Sekolah merupakan perwujudan dari relasi antar personal yang didasari dengan berbagai motif, yang menjadi intensif kearah lain. Kesamaan motif dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing, mendorong terbentuknya kelompok yang disebut sekolah.didalam pengelompokan itu dapat dibedakan antara lain :  
  • Variable-variabel atau dimensi-dimensi individual. 
  • Struktur yang mengatur mekanisme kegiatan 
  •  Dinamika yang mewujudkan hubungan fungsional dan hubungan internasional 
  •  Tujuan yang mengendalikan kegiatan.


 Variable-variabel individu muncul karena didalam organisasi setiap orang mendapat posisi yang menjuruskan dan membatasi kegiatan yang dapat dilakukannya. Posisi itu memberikan status kepada seseorang didalam kelompoknya, yang dapat diartikan sebagai kedudukan dan peranan seseorang menurut pandangan orang lain dan menurut dirinya sendiri sebagai anggota kelompok dan anggota masyarakat.
Selanjutnya posisi dan status itu diatur jenjangnya dengan diiringi penetapan hubungan kerja antara yang satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Sehingga terbentuklah suatu struktur dengan mekanisme kegiatan didalamnya. Akan tetapi karena manusia adalah makhluk social maka didalam organisasi hubungan tidak terbatas secara formal seperti ditetapkan menurut struktur. Antar personal yang bekerja sama itu dapat berlangsung juga hubungan informal yang memunkinkan terjadinya pertukaran informasi secara luas, sehingga organisasi menjadi dinamis. Sifat dinamis itu tidak berarti setiap orang boleh berbuat sekehendak atau semaunya sendiri. Setiap kegiatan untuk memajukan dan mengembangkan organisasi secara dinamis, tidak boleh terlepas dari tujuan yang hendak dicapai.
Pendidikan diluar lingkungan keluarga sebagai suatu contoh kebutuhan bersama harus dilaksanakan secara teratur, terarah dan sistematik. Sekolah sebagaiu salah satu bentuk pada dasarnya bertugas membantu keluarga dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan dan pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki anak-anak. Kegiatan itu akan berpengaruh langsung langsung terhadap kedewasaan anak-anak yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari keluarga atau orang tua. Dengan kata lain bantuan sekolah dalam mendidik tidak mungkin mengurangi arti dan peranan krluarga dalam mendewasakan anak.


B. Fungsi Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan
Fungsi Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu. Sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah tidak boleh diartikan sebagai sekedar sebuah sebuah gedung saja, tempat anak-anak berkumpul dan mempelajari sejumlah materi pengetahuan. Sekolah sebagi institusi peranannya jauh lebih luas dari pada sekedar tempat belajar. Berdiri dan diselenggarakanya sebuah sekolah, pada dasarnya didukung dan dijiwai oleh suatu kebudayaan yang mnedukungnya. 
Norma-norma atau nilai kebersamaan yang menjiwai kebudayaan yang mendukungnya itu, harus dijadikan landasan bagi sekolah dalam mewujudkan peranannya, yang sekaligus akan memberikan ciri-ciri khusus yang membedakan dari lembaga-lembaga lain yang terdapat dimasyarakat sekitarnya. Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang memiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu harus mengandung nilai - nilai yang serasi dengan kebudayaan dilingkungan masyarakat yang menyelenggarakan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Oleh karena itulah maka dapat dikatakan bahwa fungsi sekolah adalah meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan suatu masyarakat, melalui kegiatan ikut membentuk kepribadian anak-anak agar menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri didalam kebudayaan dan masyarakat sekitarnya.        
Dengan kata lain sekolah berfungsi mempersiapkan pengganti generasi yang kelak mampu mempertahankan eksistensi kelompok atau masyarakat/bangsanya yang memiliki kebudayaan tertentu berbeda dari kelompok atau masyarakat / bangsa yang lain. Berdasarkan uraian diatas berarti sekolah sebagai lembaga pendidikan memikul tanggung jawab mempersiapkan anak-anak agar mampu meneruskan sejarah dan tata cara kehidupan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Kebudayaan itu sendiri bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi terus menerus berkembang secara dinamis. Oleh karena itu sekolah tidak sekedar berfungsi untuk mempertahankan kebudayaan yang ada, tetapi juga mengembangkan sesuai dengan martabat manusia yang kehidupannya selalu dipenuhi dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Melalui sekolah anak-anak dipersiapkan menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan keahlian mengelola lingkungan fisik atau material, kemungkinan manusia menciptakan berbagai kelengkapan untuk mempermudah dan menyenangkan kehidupannya. Sedang dibidang sosial dan spiritual, sekolah berfungsi membina dan mengembangkan sikap mental yang erat hubungannya dengan norma-norma kehidupan yang bersifat manusiawi dan keagamaan.Bilamana fungsi tersebut diatas dihubungkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sekolah berkewajiban pula mempersiapkan anak-anak menjadi warga negara yang mengetahui dan mampu menjalankan hak dan kewajibannya. Khusus bagi bangsa dan negara Indonesia fungsi tersebut diwujudkan dalam bentuk meneruskan nilai-nilai luhur pandangan hidup bangsa berdasarkan pancasila dalam pembentukan sikap mental anak-anak.
fungsi dan tujuan sekolah tidak hanya mengisi otak siswa-siswanya dengan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mengajarkan aplikasi dari ilmu pengetahuan tersebut ke dalam dunia pekerjaan yang diminati siswa-siswanya dan membantu siswa melihat kesempatan kesempatan yang ada. Agar setiap siswa mendapatkan gambaran bagaimana lapangan pekerjaannya nantinya dan meraih sukses dimasa yang akan datang. Dan setiap sekolah juga harus membentuk karakter yang baik dari dalam diri setiap siswanya, karena tanpa karakter yang baik mereka tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik pula.
















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah suatu bentuk ikatan kerja sama sekelompok orang yang bermaksud mencapai suatu tujuan pendidikan yang disepakati bersama. Pendidikan diluar lingkungan keluarga sebagai suatu contoh kebutuhan bersama harus dilaksanakan secara teratur, terarah dan sistematik. Sekolah sebagai salah satu bentuk pada dasarnya bertugas membantu keluarga dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan dan pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki anak-anak. fungsi dan tujuan sekolah tidak hanya mengisi otak siswa-siswanya dengan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mengajarkan aplikasi dari ilmu pengetahuan tersebut ke dalam dunia pekerjaan yang diminati siswa-siswanya dan membantu siswa melihat kesempatan kesempatan yang ada.













Daftar pustaka
Yukl, G. (2006). Leadership in Organization (7th ed.). New York: Doubleday & Co.
Senge, P., Ross, R.,
 et.al. (1999). The Dance of Change: The Challenges of   Sustaining Momentum in a Learning Organization. New York : Doubleday & Co.
Bass, B.M. (1998).
 Transformational Leadership: Industrial, Military, and Educational Impact. London: Lawrence Erlbaum Associate Publisher.
http://7691an.wordpress.com/category/pedagogik, last access 2 September 2012.
https://lss.at.ufl.edu, last access 2 September 2012.



Komentar

  1. Casino in Larchar, NY - Mapyro
    Mapyro 포천 출장안마 Casino in Larchar, NY offers 2100+ slots, 70 table games and 3 광명 출장마사지 bars, a full service casino 의정부 출장샵 and a luxury spa. There are over 대전광역 출장마사지 600 광주광역 출장샵 slots in the casino.

    BalasHapus
  2. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No longer have https://deccasino.com/review/merit-casino/ the opportunity to go to the https://febcasino.com/review/merit-casino/ casinos or read gri-go.com the kadangpintar reviews sol.edu.kg of the slots you love. But they're not always the same. Sometimes you have a new online

    BalasHapus

Posting Komentar